BIREUEN|METRO ACEH-Dibalik meriahnya peringatan maulid akbar yang digelar Pemkab Bireuen, di halaman kantor pusat pemerintahan, Kamis (28/2). Diduga turut disusupi kepentingan politik caleg DPRA dari Partai Golkar, yang notabene istri bupati setempat.
Pasalnya, tahanan dan narapidana Rutan Bireuen, memperoleh sumbangan 400 nasi bungkus, dalam rangka peringatan maulid akbar tersebut. Ironisnya, selain nasi dan air mineral, pihak penyumbang juga memberikan puluhan lembar kalender, dengan foto Ny Hj Fauziah M Daud caleg DPRA No urut 3 dari Partai Golkar.
Menurut sejumlah napi dan tahanan Rutan Bireuen, nasi bungkus dengan lauk daging, dibagikan kepada mereka untuk makan siang sekitar pukul 11.00 wib. Anehnya, sumbangan maulid itu menjadi ajang kampanye istri H Saifannur, yang kini menjabat Bupati Bireuen sekaligus Ketua DPD II Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya dapat kabar, nasi dibagikan untuk kami sebanyak 400 bungkus, air mineral 10 kotak dan puluhan lembar kalender ibu Fauziah,” ungkap M Reza (30).
Tahanan rutan Bireuen berstatus titipan hakim PN, yang merupakan wartawan lokal dan tersandung kasus UU ITE itu mengaku, sebenarnya para napi tidak mempersoalkan pembagian sumbangan maulid. Sebagai bentuk perhatian untuk warga binaan, agar ikut merasakan acara maulid nabi yang digelar secara besar-besaran hari ini.
Tetapi, dia menyayangkan ternyata apa yang diberikan itu, bernuansa politis dan sarat kepentingan kontestan pemilu, yang tak lain agar tahanan mendukung pencalonan Hj Fauziah M Daud pada pileg. Dia menuding, nasi bungkus itu sebagai bentuk kampanye terselubung di Rutan Bireuen.
“Berdasarkan info yang kami terima, nasi bungkus dan kalender itu, diantar kesini oleh ajudan bupati,” sebut M Reza alias Epong.
Kepala Dinas Syariat Islam, H Jufliwan SH MM yang dikonfirmasi via seluler menjelaskan, pihak panitia peringatan maulid memang membagikan nasi kotak. Namun hanya diantarkan kepada anak yatim, panti jompo dan pengungsi etnis Rohingya. Sedangkan untuk warga binaan di rutan Bireuen, belum diketahui karena tidak ada dalam daftar.
“Mungkin yang ke rutan itu, sumbangan orang lain. Kami selaku panitia maulid tidak tahu,” jelasnya.