BIREUEN|METRO ACEH-Puluhan desa di lima kecamatan dalam Kabupaten Bireuen, dilaporkan terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi Kamis (13/12) siang. Satu korban dikabarkan hilang, terseret arus air yang datang tiba-tiba.
Berdasarkan laporan dari posko Tagana Dinsos Bireuen, luapan banjir melanda lima kecamatan dengan ketinggian diperkirakan mencapai 80 cm hingga satu meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun kecamatan (desa) yang terendam banjir meliputi 15 desa di Kecamatan Peudada, meliputi Desa Tanjong Selamat, Jaba, Cot Kruet, Tgk Dibathon, Dayah Mon Ara, Alue Sijuek, Blang Rangkuluh, Pulo Ara, Sawang, Hagu, Blang Beururu, Alue Gandai, Meunasah Alue, Blang Glumpang dan Alue Keutapang.
Tiga desa di Kecamatan Juli yakni Seuneubok Peuraden, Batee Raya dan Juli Meunasah Lampoh. Kecamatan Jeunib, Desa Blang Mee Barat, Lheue Barat dan Lheue Simpang.
Kecamatan Kota Juang, banjir terjadi di Desa Geudong-geudong akibat luapan saluran, dengan ketinggian air mencapai 30 cm lebih. Selain itu, di Kecamatan Jeumpa banjir juga merendam sejumlah desa, serta menggenangi pemukiman warga.
“Seorang korban dinyatakan hilang akibat terseret arus Krueng Bugeng, saat lagi buang air besar,” ungkap Kepala Dinas Sosial, Drs Murdani melalui pesan WhatsApp.
Menurutnya, kondisi terakhir ketinggian air sudah merendam rumah-rumah warga. Bahkan, di Desa Tanjung Selamat debit air terus meningkat, serta korban banyak yang terjebak dalam rumah.
Selain itu sebut Murdani, tanggul Paya Sikameh jebol dan air meluap ke pemukiman warga di sekitar waduk itu. Sedangkan di Jeunib, luapan sungai kian deras, sehingga menyebabkan arus kencang dan menerjang desa-desa di kawasan itu.
“Krueng Peudada meluap dan arus sangat kencang, serta membawa material sampah dan potongan kayu,” jelasnya.
Sesuai laporan sementara itu, pihaknya telah melakukan langkah-langkah strategis serta upaya untuk menangani dampak banjir. Termasuk, mendata titik bencana dan menghimbau masyarakat, agar tetap waspada dan siaga, karena hujan terus mengguyur deras.
Dia meminta, warga di sekitar lokasi yang rawan banjir, supaya segera mengungsi ke tempat aman, jika air terus meningkat. Selain itu, Tagana juga melakukan pemantauan ke titik-titik yang masih banjir, serta mengevakuasi korban yang masih terjebak banjir.
Adapun identitas korban hilang terseret arus di Kecamatan Peudada yaitu Andi (18) warga Gampong Mulia. Lokasi kejadian di perbatasan Plimbang dan Peudada. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui jejak korban ini karena luapan air, mengalir cukup deras. (Bahrul)