Oleh: Khairul Fuad, SKM
Pada era modern saat ini, kekuatan media massa atau media mainstream sangat besar. Media bukan hanya sebagai sumber informasi, namun juga sebagai alat kontrol sosial. Media bisa menjelma menjadi sebuah kekuatan besar untuk membongkar kasus kejahatan.
Melalui berita-berita investigasi para wartawan berhasil mengungkap kejahatan yang ditutupi kepada publik. Misalnya kasus korupsi, pelecehan seksual, pembunuhan, dan kasus penyelundupan narkotika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyadari betul keberadaan media massa dan media social adalah kekuatan dalam upaya menyukseskan Program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Provinsi Aceh. Oleh sebab itu, BNNP Aceh menjalin dan merawat hubungan kemitraan yang baik dengan para wartawan.
Dalam setiap rilis atau gelar perkara yang ditangani BNNP Aceh, media lokal, nasional, maupun internasional memberi ruang untuk memberitakan. Meski sudut pandang pemberitaan berbeda-beda, namun bagi BNNP Aceh yang penting informasi sampai kepada publik.
Bukan hanya bicara penindakan. Selama ini media juga banyak mengangkat program-program lain seperti rehabilitasi, alternative development, dan sosialiasi antinarkoba. Dalam kontek ini, kami menilai BNNP Aceh dan media memiliki misi yang sama yakni melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Begitu juga dengan media sosail seperti WhatsApp, Instagram, Facebook dan media sosial lainnya merupakan wadah dalam kita melakukan kampanye bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, yang dapat langsung dibaca oleh publik. Kita memanfaatkan media sosial dalam menyampaikan pesan bahaya narkoba. Sebagaimana saat ini semua masyarakat dapat mengakses media-media sosail dengan mudah.
Media menjadi penyambung lidah BNNP Aceh kepada publik. Media adalah teman jihad BNNP Aceh dalam berperang melawan peredaran geap narkoba. Sebagai rujukan informasi publik, jangkauan media lebih luas hingga ke berbagai pelosok desa, sedangkan daya jangkau tim BNNP Aceh terbatas. Oleh karena itu, pemanfaatan media untuk menyebar informasi dan pesan BNNP Aceh sangat strategis.
Sarana edukasi
Ada satu tugas besar yang diemban kepada media massa, yakni menjadi sarana edukasi bagi publik. Bagaimana media massa menyajikan konten yang sarat nilai edukasi, itu menjadi tantangan sendiri bagi media.
Terkadang pembaca lebih tertarik pada berita yang heboh dan bombamtis, meski nihil nilai edukasi. Sementara pada konten yang sarat nilai edukasi diabaikan karena dianggap tidak menarik. Kemampuan media menurunkan konten edukasi dengan cara yang kreatif akan menentukan ketertarikan pembaca.
BNNP Aceh berharap selain tentang kasus penindakan, media massa juga memperbanyak konten edukasi tentang bahaya narkoba sehingga pembaca termotivasi untuk melawan penyahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Ke depan, dialog interaktif melalui televisi, radio, dan dialog warung kopi tentang edukasi antinarkoba diperbanyak. Sinergi yang terbangun harus diperkuat agar visi besar melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tercapai.
(Penulis adalah Humas dan Protokol BNNP Aceh)