BIREUEN|METRO ACEH-Tujuh imigran Rohingya melarikan diri dari lokasi barak pengungsian, di komplek SKB Bireuen kawasan Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Jum’at (21/12) dini hari.
Kaburnya warga muslim asal Myanmar itu, akibat telantar dan kelaparan selama beberapa bulan terakhir. Setelah Pemkab setempat, kewalahan menangani para pengungsi yang semakin membebankan anggaran daerah.
Konon lagi, pemerintah pusat maupun lembaga migran internasional, terkesan apatis dan tak pernah merespon kondisi pengungsi tersebut. Bahkan, rencana relokasi para pengungsi ini ke Kota Langsa, belum juga dapat terealisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka sengsara dan hidup dalam kondisi memprihatinkan, sehingga ada yang nekat kabur dari barak pengungsi tadi pagi,” ungkap seorang relawan yang enggan ditulis nama.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh tadi siang menyebutkan, tujuh warga Rohingya yang melarikan diri dari kamp pengungsi yakni Shobbir Ahmad (19), Mohammad Shobbir (40) Mohammad Waras (15), Mohammad Shorif (15) Zakir Husson (23), Mohammad Yusuf (20) dan Abdul Hamid (20).
Kepala Dinas Sosial, Drs Murdani melalui pesan singkat Whatsapp menjelaskan, ke tujuh imigran asal Rohingya melarikan diri sekira pukul 04.00 wib.
Dia membantah pendapat bahwa pengungsi kelaparan, karena selama ini meski dengan kemampuan terbatas, tapi pihak pemerintah daerah masih selalu membantu kebutuhan pokok imgran, yang ditampung di SKB Bireuen. (Bahrul)