KRUENG SIMPO|METRO ACEH-Akibat luapan air bah yang muncul tiba-tiba dari atas bukit di sisi ruas jalan Bireuen-Takengon KM 25, Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli menyebabkan dua kakak beradik yang lagi mengendarai sepeda motor tewas, terseret luapan air dan terhempas ke jurang, Minggu (8/3).
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, kedua gadis remaja sedang melintasi jalan nasional itu, sekitar pukul 18.30 WIB. Namun, tiba-tiba air bah turun secara mendadak, menyeret mereka hingga ke jurang di sisi jalur lintasan itu. Kemudian, air bah membawa kedua korban ini sampai beberapa kilometer.
Salah satu korban yang berhasil ditemukan tim SAR yakni Rina Fitri (11) siswi kelas V MIN 25 Bireuen di Kecamatan Jangka, lalu kakaknya Mardiana (17) santriwati Dayah Babussalam Al Aziziyah Blang Bladeh, belum ditemukan dan masih terus dilakukan upaya pencaharian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Upaya pencarian dilakukan sejak pukul 20.00 WIB, hingga jasad Rina Fitri ditemukan sekira pukul 01.00 WIB sejauh 1,5 kilometer dari lokasi kejadian. Peristiwa tragis ini, bermula ketika hujan deras yang mengguyur sebagian besar kawasan pesisir Kabupaten Bireuen, menjelang berbuka puasa. Buntutnya, akibat luapan air luar biasa dari atas perbukitan ini, menyeret kedua pengendara yang melintas jalan Bireuen-Takengon.

Ayah korban, Muliadi (45) warga Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah saat ditemui media ini di ruang jenazah RSU dr Fauziah Bireuen mengaku, selama ini kedua putrinya tinggal bersama neneknya di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka. Namun, selama bulan puasa ini mereka libur sekolah dan di dayah, sehingga menetap di Blang Rakal.
Namun selama bulan puasa, biasanya setiap pagi mereka sering pulang ke Jangka, serta sore hari kembali ke Blang Rakal setelah mampir di Bireuen, membeli bermacam jajanan berbuka puasa untuk keluarganya.
“Istri saya tadi mengatakan mereka sampai di rumah sebelum berbuka puasa, tapi saya merasa susah karena sudah jam 8 malam belum juga sampai. Lalu, saya mencari ke rumah temannya di Cot Panglima, namun tidak ada, lalu saya turun lagi hingga ke KM 25 dan melihat banyak sekali orang di pinggir jalan,” ungkapnya lirih.
Setelah mendengar kabar ada pengendara sepeda motor yang terseret air, Muliadi mulai berfirasat buruk dan yakin jika pengendara tersebut merupakan kedua putrinya. Lantas, dia bersama warga dan tim SAR ikut mencari korban, hingga salah satu ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB.
Kemudian, jenazah Rina Fitri dievakuasi ke RSU dr Fauziah, setelah dilakukan autopsi oleh tim medis, akhirnya korban dibawa pulang ke rumah duka di Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.
Pantauan awak media ini, Bupati Bireuen H Mukhlis ST yang menerima kabar duka itu, langsung turun ke lapangan usai melakukan safari Ramadhan di Mesjid Al Ikhlas Gampong Cot Leubeng, Kecamatan Pandrah. Selain melihat dari dekat proses pencarian, Bupati Bireuen ini juga memberi motivasi kepada para tim pencari, hingga satu jasad dapat ditemukan.
Kemudian, sebagai bentuk kepedulian dan rasa empatinya terhadap keluarga korban yang mengalami musibah ini, H Mukhlis terus memantau dan menunggu penanganan jenazah oleh tim medis, hingga selesai lalu ikut mengantarkan jenazah Rina Fitri ke rumah duka di Meunasah Krueng.
“Kami ikut berduka sangat mendalam atas musibah ini, kita doakan semoga keluarga tabah dan almarhumah ditempatkan di surga Allah,” ujarnya.
H Mukhlis juga meminta seluruh tim pencari dari tim SAR, BPBD, kepolisian dan warga yang masih fokus mencari korban Mardiana, dapat secepatnya menemukan gadis remaja itu,”Kita berharap satu korban lagi berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya dengan nada sedih. (Bahrul)