BIREUEN|METRO ACEH-Melestarikan benda sebagai simbol dari nama desanya, warga masyarakat Juli Meunasah Tambo, Kecamatan Juli, Bireuen, Minggu (10/2) pagi, mengelar peusijuk atau tepung tawar tambo (beduk-red) dan lapangan olahraga multi fungsi dibangun dengan dana desa.
Prosesi peusijuk sebagai budaya dan adat di Aceh itu, dilakukan oleh Waled Sanusi sebagai Imum Chiek Mesjid Besar Juli, ujar Keuchik Meunasah Tambo, Mulyadi Abdisas didampinggi perangkat desa ditemui dilokasi.

“Tambo atau beduk ini kami buat untuk melestarikan khas gampong Meunasah Tambo, terbuat dari batang pohon Iboh diameter panjang 3.20 meter dan lebar 80 cm, memakai kulit lembu betina, anggaran Rp17,1 juta,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitu pula guna memenuhi ada empat program prioritas dari Kementerian Desa, salah satunya juga telah dibangun sarana olahraga desa, menghabiskan anggaran Rp78.666.250 tahun 2018.
“Kami juga membangun sarana olahraga berupa satu lapangan, bisa dipakai untuk permainan futsal, badminton dan basket ini seluas 21 meter x 11,50 meter, dengan ketinggian pagar jaring kawat 4,5 meter,” rinci Mulyadi.
Lokasi itu dibangun untuk pembinaan olahraga khususnya generasi penerus desa dan anak-anak juga punya kegiatan, agar terhindar dari pengaruh narkoba, dan perbuatan tidak baik lainnya.
Juga meningkatkan kekompakan antara sesama masyarakat, dan membangkitkan prestasi olahraga bagi anak-anak warga notabene sebagai pelajar dan diharap jadi calon atlit handal dan berprestasi baik di sekolah dan gampong.
Sedangkan jadwal pemakaian lapangan itu masih disusun lagi dan direncanakan, bisa dipakai dari pagi sampai jam 18.00 Wib, malam tidak ada aktifitas, saat bulan suci ramadhan ditutup total, pungkas Keuchik. (Rahmat Hidayat)