BIREUEN|METRO ACEH-Bahaya narkoba terhadap generasi bangsa, merupakan ancaman besar bagi masa depan negara Republik Indonesia. Karena peredaran gelap serta penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, kini semakin merambah luas dan menjerat berbagai lapisan masyarakat.
Sehingga, sangat dibutuhkan komitmen serta kepedulian semua pihak, supaya ikut berperan mencegah dan menangkal ancaman tersebut. Mengingat, bangsa ini dalam kondisi darurat narkoba yang sudah muncul sejak tahun 1971, di era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Kemunculan proxy war dengan wujud narkoba ini, seiring perkembangan zaman semakin mengerikan. Fenomena penyalahgunaan narkoba, telah merasuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat. Target konsumen pun beragam, mulai usia belia hingga yang sudah tua menjadi korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menyikapi kondisi ini, seluruh prajurit TNI Kodim 0111/Bireuen, menyatakan “Perang” melawan narkoba. Agar mampu menyelamatkan generasi bangsa dari pengaruh buruk narkoba. Sebagai salah satu bentuk, peran dan tanggungjawab untuk melindungi rakyat, supaya terhindar dari bahaya laten ini.
“Hampir seluruh elemen masyarakat kita, telah ditembus jaringan narkoba. Meski negara tak pernah tinggal diam, dengan memberi hukuman mati bagi sindikat pengedar narkoba,” ungkap Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Amrul Huda SE MM M.Sc kepada Metro Aceh, Rabu (23/1).
Menurut salah satu putera terbaik Aceh ini, seluruh jajarannya sudah diinstruksi untuk memerangi narkoba. Bagi setiap prajurit yang terlibat, maka akan ditindak tegas tanpa kompromi. Selain itu, tes urine secara rutin tetap dilaksanakan, guna mendeteksi anggota Kodim benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Amrul Huda menegaskan, secara internal TNI AD, upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba menjadi atensi serius. Sehingga, pemberlakuan tes urine dadakan, selalu dilakukan secara kontinyu.
“Jika ada prajurit yang kedapatan positif urine mengandung zat narkoba, diproses sesuai hukum serta ditambah lagi akan dipecat tidak hormat,” tegasnya.
Tindakan itu sebut Amrul Huda, sebagai bentuk komitmen Kodim 0111/Bireuen, dalam perang melawan narkoba, yang memprioritaskan pencegahan kalangan internal. Disamping ikut membantu dan berperan aktif, pada setiap upaya pencegahan maupun penindakan, para pengedar gelap narkoba di wilayah teritorial Kodim Bireuen. Termasuk, untuk memback up Polri saat hendak melakukan penangkapan bandar narkoba.
Ditandaskannya, penghargaan yang telah diperoleh TNI dari BNN, kian menambah motivasi prajurit penjaga negara ini. Agar terus berkomitmen, untuk berada di garda terdepan dalan upaya pencegahan, pemberantadan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tanah air. Termasuk dalam wilayah teritorial Kodim 0111/Bireuen.
Dia menuturkan, seperti halnya dalam penanganan masalah Hankam lainnya, upaya-upaya yang dilakukan TNI AD untuk memerangi narkoba, tentu tidak akan efektif tanpa dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat. Mengingat, narkoba merulakan musuh bangsa, maka seharusnya rakyat perlu ikutserta berperan mendukung upaya bersama ini.
“Kepekaan masyarakat terhadap situasi di lingkungan, sangat penting agar kita dapat mendeteksi aktifitas mencurigakan yang terjadi di sekitar. Meski sekecil apapun informasinya, saya harap masyarakat segera melapor ke pihak aparat. Baik Polri maupun TNI yang terdekat, supaya dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut,” himbau Amrul Huda. (Mail)