BIREUEN | METRO ACEH.com – Jenazah Mawardi M Saleh (40) tukang perabot, seorang korban kapal tenggelam yang hilang di perairan Pantai Sungai Musuh Pangerang, Kota Tinggi Johor Malaysia sejak Sabtu (28/7), sudah dipulangkan ke rumah duka di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Jeunib.
Jasad Mawardi yang berhasil ditemukan pasca musibah itu akhir bulan lalu, dapat dibawa pulang berkat bantuan Dinas Sosial Aceh, dan tiba di rumah duka tadi malam, Senin (6/8) dini hari.
Tim Dinsos Aceh, Rohaya Hanum yang ditemui menuturkan, pihaknya berusaha memulangkan jenazah korban kapal di Malaysia, menggunakan pesawat Garuda Airways via Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.
“Jenazah tiba di Bandara SIM sekitar pukul 21.00 wib, lalu diantar ke rumah duka dengan ambulance Dinsos Aceh, untuk diserahkan kepada keluarganya,” ujar Rohaya Hanum.
Dia menyampaikan, Pemerintah Aceh turut menyampaikan rasa duka cita atas musibah yang menimpa warga migran asal Aceh, di negeri jiran Malaysia akhir bulan lalu. Termasuk korban bernama Megawati asal Aceh Tamiang yang telah dipulangkan.
“Kami masih menjajaki kemungkinan adanya warga Aceh lain, yang menjadi korban tenggelamnya kapal itu. Seperti kita ketahui, masih banyak korban asal Medan dan Sulawesi yang meninggal dunia dalam tragedi itu,” ungkapnya.
Sesuai surat kematian yang dikeluarkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Baru, Malaysia tanggal 4 Agustus 2018. Mawardi M Saleh meninggal sebab Drowning atau tenggelam, di Pantai Sungai Musuh Pangerang, Kota Tinggi Johor Malaysia 28 Juli 2018 pukul 11.15 Wib.
Pantauan Metro Aceh.com, proses serah terima jenazah Senin (6/8) dinihari itu langsung hadir Camat Jeunieb Jalaluddin dan Danramil Kapten Inf Ali Akbar, Ketua PMI Ranting Jeunieb Irwandi, dan Keuchik Meunasah Dayah Abubakar, perangkat desa, keluarga korban serta masyarakat.
Keuchik Meunasah Dayah Abubakar (50) dan Fakri (48) abang ipar menuturkan,
almarhum meninggalkan seorang istri bernama Idawati (30) dan tiga orang anak yakni Raihan kelas VI, Nurul kelas III, dan Fatan masih duduk dibangku taman kanak-kanak.
Almarhum sehari-harinya bekerja sebagai tukang perabot dan minggu lalu dia pergi ke Malaysia mencari kerja. Mawardi pergi dengan Sufriadi (35) tetangganya yang sudah lama kerja di Malaysia. Dalam peristiwa itu, dia selamat tetapi menderita luka-luka. (MA 08)