TAPAKTUAN|METRO ACEH-Proyek penimbunan halaman SMK Negeri I Sawang, Aceh Selatan yang diduga dari program aspirasi anggota dewan asal Dapil 9, dilaporkan terbengkalai karena pihak rekanan menelantarkan pekerjaan tersebut.
Kondisi sekolah itu, sejak dua bulan lalu dipenuhi material tanah timbun yang menumpuk, akibat tidak diratakan oleh pelaksana proyek tersebut. Sejumlah sumber media ini saat ditemui, Jum’at (6/11) menuturkan, penimbunan sekolah itu ditengarai sebagai proyek siluman yang dikerjakan asal jadi, supaya dapat memperoleh keuntungan besar. Tanpa peduli, berdampak buruk terhadap para guru maupun siswa di sekolah itu.
“Gara-gara tumpukan tanah timbun yang tak diratakan ini, sangat mengganggu aktifitas di SMKN I Sawang. Bukan saja lokasi parkir kendaraan yang hilang, tapi area olahraga siswa juga tidak ada lagi,” ungkap seorang guru yang enggan ditulis nama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut sumber yang mengaku sangat kesal atas kondisi itu, keadaan tersebut sudah berlangsung selama dua bulan lebih. Tumpukan tanah bercampur kerikil, telah mengubah wajah sekolah ini, serta mengganggu proses belajar mengajar. Dia meminta, pemerintah daerah melalui instansi terkait segera menyikapi situasi itu. Selain juga, aparat penegak hukum ikut merespon dugaan proyek siluman ini yang menggunakan uang rakyat.
Kepala SMKN I Sawang, Syamsuddin S.Pd yang ditanyai terkait persoalan ini membenarkan kondisi tersebut. Namun, pihaknya belum dapat berbuat apa-apa menyikapi keadaan itu.
Pelaksana lapangan proyek timbunan SMKN 1 Negeri Sawang, Darwis saat dikonfirmasi via seluler mengaku, jika pengerjaan masih dalam proses addendum. Dia membantah, jika ada yang memyatakan pihaknya sudah menarik uang dari pemerintah.
“Seribu rupiah pun saya belum mengambil uang dari pemerintah untuk pengerjaan proyek tersebut, bahkan uang saya yang saya gunakan uang untuk pekerjaannya,” jelasnya.(Kausar)