BIREUEN|METRO ACEH-Kendati dalam kondisi status darurat, akibat ancaman penyebaran virus corona yang menjadi perhatian khusus pemerintah. Dengan himbauan menghentikan sementara, segala aktifitas keramaian. Namun, sebanyak 40 anggota DPRK Bireuen nekat, turun ke daerah pemilihan guna menyerap aspirasi konstituen (reses), sejak Kamis-Selasa (26-31/3).
Sejumlah kalangan di Bireuen, kepada awak media ini mengaku menyesalkan tindakan para wakil rakyat itu, karena memaksakan diri melaksanakan reses disaat situasi darurat Covid-19. Padahal, kini berbagai elemen masyarakat harus mengikuti instruksi, agar sementara tidak berkumpul. Bahkan, sejak dua hari terakhir seluruh cafe, rumah makan dan warung kopi, diminta tidak melayani para konsumen di tempat. Hanya dibenarkan membeli makanan dan minuman secara dibungkus. Termasuk, acara resepsi pernikahan pun, wajib ditunda sementara waktu.
Semua itu dilakukan, demi mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah virus corona, yang sedang menghantui seluruh penjuru dunia. Termasuk di Aceh dengan himbauan kepala pemerintahan, agar semua pihak ikut berpartisipasi dalam memerangi pandemi berbahaya ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa aneh dan janggal, anggota dewan yang terhormat mengapa tidak bisa memberi contoh baik, dalam upaya mencegah dan menangkal penyebaran virus corona. Mereka malah nekat, untuk melaksanakan reses disaat darurat ini diberlakukan,” ungkap sumber internal di lingkungan Pemkab Bireuen.
Dia mensinyalir, ada upaya legislatif agar dapat mencairkan anggaran reses dari aktifitas mengunjungi warga, serta para konstituen di dapil masing-masing. Hal ini sebutnya, bertolak belakang dengan semangat kebersamaan, untuk melawan penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
“Jika dewan memaksakan diri tetap ingin turun ke dapil, dikala yang lain dihimbau tidak berkumpul, tentu publik akan menilai itu sebagai bentuk pembangkangan oleh para wakil rakyat, dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di Kabupaten Bireuen,” tukas sumber itu.
Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar yang dikonfirmasi media ini via seluler mengaku, reses itu merupakan bentuk respon wakil rakyat, yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman virus corona. Karena dewan juga berada di garda terdepan, membantu masyarakat agar dapat melewati masa pelik ini.
Menurutnya, pelaksanaan reses tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena tidak mengumpulkan massa. Namun, mendatangi warga untuk menyalurkan bantuan makanan pokok, maupun mensosialisasikan pencegahan Covid-19 bagi konstituen para anggota DPRK ini.
“Kami harus berperan membantu masyarakat di dapil masing-masing, dalam menghadapi kondisi sulit ini. Baik dengan mengantarkan bantuan, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Rusyidi menjelaskan, terkait tehnis di lapangan, semuanya tergantung masing-masing anggota dewan. Namun, pastinya tetap memprioritaskan keamanan dan kenyamanan masyarakat, serta anggota dewan itu sendiri.(Bahrul)