BIREUEN|METRO ACEH-Sebanyak 80 orang dikabarkan meninggal dunia, akibat insiden kecelakaan lalintas (Lakalantas) di Kabupaten Bireuen selama kurun waktu 2021. Hal tersebut, terungkap dalam konferensi pers akhir tahun Polres Bireuen, Jum’at (31/12) sore.
Meski dibandingkan tahun 2020 jumlah lakalantas menurun drastis, tapi angka kematian di jalan raya naik 6 % dari 75 orang meninggal dunia, tahun ini menjadi 80 korban jiwa. Berdasarkan rekapitulasi insiden laka lantas, tahun lalu sebanyak 518 kasus namun tahun ini hanya 379 kasus.
Selain yang meninggal dunia, 25 korban laka lantas juga mengalami luka berat, angka ini juga naik dari tahun lalu 20 orang. Sedangkan korban luka ringan menurun dari tahun 2020 berjumlah 741 orang, tahun ini 690 korban. Sementara kerugian materi, diperkirakan mencapai Rp 486.300.000 atau lebih kecil dari tahun lalu Rp 568.000.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardi Wirapraja SIK MH saat menyampaikan laporan akhir tahun, terkait pelayanan kepolisian selama 2021 menjelaskan, sejumlah peristiwa laka lantas selama kurun waktu setahun terakhir, mengalami penurunan cukup signifikan. Dari seluruh kasus yang ditangani 91,5 %, telah dapat diselesaikan dan sisanya masih diproses oleh Satlantas.
“Kita berharap jumlah ini terus berkurang dimasa mendatang. Kami akan selalu memberi pelayanan prima, bagi seluruh masyarakat demi kelancaran dalam berlalulintas,” ungkapnya. (Bahrul)