JANTHO|METROACEH-Lemahnya kerja panitia pelaksana Pekan Olahraga Aceh (PORA) ke XIII di Jantho, Kabupaten Aceh Besar mulai memperlihatkan borok sesaat sebelum perhelatan itu dimulai, Minggu (18/11).
Puluhan kontingen Bener Meriah kecewa dan meluapkan kemarahsn, akibat panpel tidak menyediakan makan siang bagi atlit dan official dari kabupaten itu. Mereka berunjukrasa ke Sekretariat Panitia Pelaksana Pora, di Komplek PKK Jantho sekitar pukul 20.30 wib. Pasalnya, para kontingen ini dibiarkan lapar tanpa suplai makanan.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh di lokasi menyebutkan, aksi demo para atlit dan official Bener Meriah ini, dipicu oleh sikap panitia yang tidak memberikan jatah makan siang, malah hingga malam hari panpel terkesan mengabaikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat meluapkan emosi, situasi sempat memanas karena kedua pihak, saling bersitegang. Namun, akhirnya panitia menjawab bahwa nasi sedang dibawa pulang, sehingga suasana mencair.
Tak lama kemudian, Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali memanggil perwakilan pengunjuk rasa dari Bener Meriah. Dia dikabarkan, meminta supaya dicarikan solusi agar masalah ini selesai serta tak lagi diperpanjang. Bahkan, diharapkan isu itu tak lagi berkembang meluas.
Usai diprotes oleh Kontingen Bener Meriah, panitia kembali diserbu delegasi kontingen Pidie dan Kota Langsa, akibat persoalan serupa, yakni makanan yang tidak diberikan sesuai tanggungjawab panitia.
Karena kecewa kontingen Langsa malah mengancam pulang, jika hal ini terulangi lagi. Panitia dari Pemkab Aceh Besar dinilai tidak siap menjadi tuan rumah Pora XIII.
Ketua Kontingen Kota Langsa Muhammad Zulfri saat dihubungi wartawan Metro Aceh mengatakan, pihsknya hanya meminta supaya jadwal makan atlet dijaga, supaya mereka tidak kelaparan. Selain itu, dia mengaku kecewa dengan kondisi pemondokan atlit, karena pendingin ruangan rusak sehingga mereka kepanasan.
“Kami harus membeli kipas angin dengan biaya sendiri. Panitia pelaksana benar-benar tidak siap untuk menyelenggarakan even ini,” sebutnya kesal.
Panpel Pora Aceh ke XIII T Dasya ketika dikonfirmasi Metro Aceh via selulernya, tidak dapat dihubungi. Meski terdengar suara sambungan, namun dia enggan menerima komunikasi. (Amir Sagita)