BIREUEN|METRO ACEH-Kerusakan pada jembatan di Desa Blang Bati, Kecamatan Peudada yang menghubung sejumlah desa pada kawasan itu, yang mengalami rusak parah akibat diterjang banjir akhir Desember lalu. Hingga kini dilaporkan tak tertangani, sehingga berpotensi akan ambruk.
Pantauan Metro Aceh, Rabu (8/1) di lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari jalan Medan-Banda Aceh. Terlihat talud dan oprit jembatan amblas pasca banjir, kini telah terbelah dan hampir terputus.
Kondisi tersebut, dikhawatirkan apabila muncul banjir susulan, maka dipastikan jembatan penghubung itu bakal ambruk. Sehingga, akses jalan menuju kawasan transmigrasi lokal (Translok) di Cot Kruet dan sekitarnya, terancam putus total.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah warga kepada awak media ini tadi pagi mengaku, kerusakan sarana jalan itu terjadi akibat dihempas banjir, awal Desember 2018. Namun, setelah sebulan lebih belum ditangani oleh pihak terkait. Mereka berharap, persoalan ini segera mendapat perhatian, untuk dapat dilakukan perbaikan secepatnya.
Diantaranya, Halim (28) warga Desa Tgk Dibathon dan Jufri (30) Pulo Ara Peudada, kepada ditemui Metro Aceh saat bertemu sedang melintasi lokasi ini menyampaikan, fasilitas tersebut setiap hari dilintasi ratusan masyarakat. Mulai anak sekolah, pegawai dan kendaraan pengangkutan hasil perkebunan serta pertanian.
“Jika jembatan ini rusak dan putus total, maka ruas jalan yang dimanfaatkan oleh ratusan orang setiap harinya, tak lagi bisa dilewati. Dampaknya, kami pasti akan terisolir,” sebut Halim.
Dia menambahkan, jika lubang yang kini telah menganga di bawah jembatan, juga sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas. Guna mengurangi resiko itu, masyarakat setempat berinisiatif memberi garis tanda bagi pelintas, di sekitar oprit yang telah amblas.
Mereka meminta, untuk memperkokoh kembali oprit jalan ini, maupun badan jalan yang hampir amblas itu. Pemerintah daerah mau membangun lagi, talud di pinggir alur saluran pada lokasi yang berdekatan dengan SMAN I Peudada itu.
“Sejak musibah banjir terjadi bulan lalu, belum ada sedikitpun penanganan yang dilakukan, pasca bencana alam besar yang meluluhlantakkan sebagian wilayah di Kabupaten Bireuen.
Termasuk, belasan meter talud di pinggir alur sungai itu ke arah selatan, belum terlihat adanya perbaikan tanggap darurat. Malahan, kini telah muncul kerusakan baru yang dipicu kerusakan besar itu. Dengan terbelahnya ruas jalan menuju sejumlah kawasan pedalaman di Peudada ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen, Fadli ST MSM yang dikonfirmasi Metro Aceh tadi siang mengatakan, pihaknya segera mendata kerusakan tersebut, guna bisa tertangani dalam waktu dekat.
“Dinas PUPR akan segera mendata kerusakan di lokasi itu, supaya dapat diperbaiki secepatnya,” sebut Fadli saat ditemui. (Rahmat Hidayat)