BIREUEN|METRO ACEH.COM-Meskipun kondisi ruas jalan protokol Kota Bireuen, kini semakin sembraut dan disesaki oleh pedagang kaki lima (PKL). Namun, bupati maupun instansi terkait seolah tak perduli dengan masalah tersebut.
Sejumlah warga Bireuen kepada Metro Aceh, Senin (27/8) menuturkan. Kondisi tata kota kini semakin memprihatinkan, akibat menjamurnya PKL yang menggelar dagangan secara serampangan. Bahkan, ruas jalan protokol ikut “dikuasai” seenaknya oleh para PKL.
Seperti pemandangan di kawasan Tugu Kota Juang, serta di depan Toko Jelita Perabot. Puluhan meter ruas jalan, kini sudah menjadi pasar dadakan, sehingga menyebabkan penyempitan badan jalan, serta menambah kesan kumuh di pusat Kota Bireuen.
Warga mengaku heran, kendati PKL ini menyerobot trotoar dan sebagian badan jalan protokol, tapi dibiarkan saja tanpa ditanggapi sedikitpun,”Saya heran mengapa kondisi sembraut ini terus dibiarkan terjadi, tanpa ada kepedulian dari pemerintah daerah. Mengapa bupati tutup mata dan berdiam diri, terhadap persoalan ini,” ungkap Muhammad Amin warga Bireuen dengan nada kesal.
Pendapat serupa dikemukakan Keuchik Bandar Bireuen, Adnan Adam. Dia mengaku, selaku perangkat desa dirinya sudah berulangkali melarang pedagang, berjualan di kawasan jalan protokol. Tapi larangan tersebut, tak pernah diindahkan oleh PKL. Bahkan, sejumlah pemilik toko yang usaha mereka ditutupi oleh PKL ini, sering melapor kepadanya.
“Kami telah menyampaikan masalah ini ke pak camat, malah sudah beberapa kali duduk guna menyikapi persoalan tersebut. Termasuk untuk membentuk panitia dalam waktu dekat,” jelasnya.
Adnan menandaskan, seharusnya Satpol PP turun tangan, mengatasi kondisi ini. Bahkan, dia mendesak pihak Forkopimda juga turut merespon persoalan tersebut. Mengingat, lokasi itu merupakan ibukota kabupaten, yang menjadi tanggungjawab bersama para pejabat daerah.
Kabag Humas Setdakab Bireuen, Farid Maulana SE MSM atas nama Pemkab Bireuen, saat dikonfirmasi mengatakan akan segera melaporkan masalah itu ke bupati. Dia berjanji menindaklanjuti keluhan masyarakat ini.
“Akan saya laporkan ke Bupati tentang keluhan ini, supaya dapat disikapi secara arif dan bijaksana,” sebut Farid (MA 01)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT