BIREUEN|METRO ACEH-Akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Jum’at (23/8) sore, sedikitnya empat kecamatan di Kabupaten Bireuen dilaporkan terendam banjir.
Bencana alam tersebut, disebabkan luapan air menggenangi pemukiman warga, gara-gara tingginya intensitas hujan pada sejumlah kawasan di wilayah itu sejak tadi sore hingga malam ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun Metro Aceh dari Posko Tagana Dinas Sosial setempat menyebutkan, ke empat kecamatan yang terendam banjir yaitu Kecamatan Juli, Peusangan Siblah Krueng, Peudada dan Kecamatan Makmur.
Melalui siaran pers yang dikirim oleh Kadis Sosial, Drs Murdani sekitar pukul 21.13 wib menjelaskan, hujan deras disusul angin kencang mulai pukul 15.40 wib hingga 19.30 wib, menyebabkan banjir dan genangan air pada beberapa desa sejak malam ini.
Diantaranya Desa Pante Baro, Kecamatan Juli menyebabkan luapan air merendam ruas jalan negara Bireuen-Takengon setinggi 50 cm, sehingga mengganggu arus lalulintas jalur lintas ke dataran tinggi Gayo tersebut,”Untuk mengantisipasi kemacetan, dilakukan buka tutup jalan,” sebut Murdani.
Selain itu, di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, air juga merendam rumah penduduk dengan ketinggian air 50 cm, atau selutut orang dewasa. Seperti dialami warga Desa Alue Geulumpang dan Buket Sudan.
Kemudian, di Kecamatan Peudada banjir juga menggenangi Desa Tgk Dibathon, serta Desa Dayah Mon Ara. Air setinggi atas lutut juga masuk ke rumah-rumah warga. Lalu kondisi serupa juga terjadi di Desa Suka Rame, Kecamatan Makmur.
Untuk informasi sementara, belum ada korban jiwa dalam bencana alam ini, tapi kerugian materil diperkirakan lumayan besar. Hingga laporan tersebut dirilis, Murdani mengaku kondisi terakhir pada titik banjir ini, belum begitu stabil. Malah, di Desa Pante Baroe banjir menggenangi ruas jalan negara sepanjang 150 meter, serta merendam kawasan asrama Yon Raider Khusus/113 JS setinggi 20 cm, sepanjang 300 meter.
“Saat ini masyarakat korban banjir masih bertahan di rumah masing-masing, hanya satu KK yang mengungsi. Kami terus melakukan pemantauan, untuk mendeteksi lokasi bencana alam ini, serta melakukan pendataan secara intens,” sebut Murdani melalui pesan singkat aplikasi WhatssApp. (Bahrul)