BIREUEN|METRO ACEH-Lokasi lahan eks PT Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) di Bireuen, yang merupakan aset PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero rencananya segera dibangun komplek pertokoan.
Demikian diungkapkan H Jamaluddin kepada wartawan, saat menggelar temu pers di Optimum Cafe, Rabu (17/10) sore. Dia mengaku, dirinya kini sedang membangun komplek pertokoan di lahan eks PT PJKA, atau di lokasi bekas pasar pagi Kota Bireuen.
Menurutnya, terkait persoalan IMB dia telah melakukan pengurusan sejak 2007 silam, atau satu paket dengan IMB pada kawasan pertokoan yang sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu, di sisi ruas jalan T. Hamzah Bendahara Kota Bireuen, atau tepat di depan lapangan tenis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada awak media saat temu pers itu, H Jamal mengaku IMB yang dikantongi tidak kedaluwarsa, karena dulu belum dibangun akibat kawasan itu ditempati oleh PKL.
Dijelaskannya, status penggunaan lahan ini, sesuai kontrak dengan pihak PT KAI dan sudah memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang dikeluarkan oleh BPN.
“Sesuai kontrak dengan PT KAI, kami memiliki hak atas lahan itu mulai dari arah timur hingga barat. Karena dulu masih ada pedagang, maka pekerjaan tidak kami lanjutkan. Namun, sekarang akan dibangun lagi,” jelas H Jamal.
Jika komplek pertokoan ini nanti sudah terbangun, menurutnya wajah kota akan lebih indah dan rapi dengan adanya fasilitas bangunan megah di tengah kota. Saat ditanyai harga sewa lahan, dia menolak menyebutkan besarnya jumlah kompensasi yang diberikan kepada pihak PT KAI, sehingga mendapat hak menggunakan aset kereta api yang telah berusia puluhan tahun itu.
Sebelumnya, sejumlah kalangan di Kota Bireuen dikabarkan menyatakan kecewa terhadap tindakan pencaplokan aset BUMN ini, untuk dikomersilkan oleh oknum pengusaha tersebut. Pasalnya, investasi itu tidak memberi dampak bagi kepentingan masyarakat luas.
“Kami minta DPR RI membentuk kembali Pansus, untuk mengungkap misteri aset PT KAI di Bireuen yang dikomersilkan oleh pejabat BUMN itu. Karena hanya memberi keuntungan bagi pengusaha semata,” ungkap sumber Metro Aceh di Bireuen. (MA 01)